12/4/13

Terbaik atau Terabaikan? Siapa Peduli

IF YOU'RE IGNORED BY YOUR FRIENDS, IT DOESN'T MEAN YOUR LIFE IS OVER. BECAUSE YOUR OLD FRIENDS HAD MISSED YOUR CRAZINESS MORE THAN YOU THOUGHT.

Aku disini. Di tempat kalian dan aku melakukan hal-hal yang mungkin mereka anggap tidak wajar. Sedang tertawa puas mendengar gurauan kalian, menatap sinis orang yang sama-sama aku dan kalian tidak sukai, memakan makanan yang sudah tadi kita beli bersama sepulang sekolah. Awalnya memang menyenangkan aku bergabung bersama kalian. Karena hanya bersama kalian, aku bisa tertawa sepuas ini.

Tanpa disadari, beberapa orang sedang membincangkan aku dan kalian. Aku tidak akan pernah peduli setajam apa taring-taring yang ada dimulut mereka, begitupun juga dengan kalian. Ah, itu mungkin hanya beberapa orang yang sedang mencari-cari kesalahan kita agar mereka bisa lebih membusungkan dadanya diatas tangisan kami nantinya.

Tak lama, aku mulai merasakan suatu hal yang ganjil. Mereka mengajakku bermain dan tertawa, pada akhirnya aku lagi yang harus mengalah atas gurauan mereka. Dan aku juga yang paling tidak dipedulikan keberadaannya. Kalian sudah terlalu jarang untuk menghampiri kelasku. Sekali pun kalian datang ke kelasku, terkadang aku tidak dianggap ada disana, Kalian tahu? Ketika kalian bersenda gurau tanpa aku, itu membuatku membenci diriku sendiri sekaligus membenci kalian? Aku terus bertanya pada orang-orang tentang sikapku. Tetap saja aku tidak menemukan alasan kalian menjauhiku. Akhirnya ku putuskan untuk sedikit menjaga jarak dengan kalian.

Aku mulai putus asa pada hidup, tapi tetap memutuskan untuk tetap tertawa bersama orang-orang dan menyimpulkan sedikit senyuman di wajah. Aku juga mulai menyadari banyak yang tidak nyaman atas kehadiranku. Tapi tetap kuputuskan untuk tetap tersenyum, meskipun kini temanku satu-satunya hanyalah musik kesukaanku.

Aku tiba di rumah, merebahkan badanku diatas kasur. Dengan iseng, aku menyapa teman lamaku. Kucoba tanyakan hal yang sama pada mereka. Dengan kalimat rindunya mereka menjawab, "nggak kok. Malah disini aku kesepian, gak ada orang kayak kamu lagi disini huhu:("

Dari situ, aku mulai menyadari beberapa hal. Tidak semua orang selalu merasa nyaman dengan sikapku. Bagaimanakah orang-orang yang menurutku nyaman dan aku pun bisa membuat mereka senang. Siapa sajakah orang-orang yang mengharapkanku untuk terus bersama. Dan yang paling penting, aku harus belajar menjadi lebih dewasa agar dapat menerima kenyataan yang tidak pernah kuinginkan.

NIKMATI HUJAN. TANPA PEDULI KAU ADALAH PELANGI DENGAN CAHAYA MATAHARI, ATAU HANYA AWAN YANG KELABU.
Untuk orang-orang yang sering merasa tidak diterima di lingkungannya, yakinlah bahwa banyak diluar sana yang lebih membutuhkanmu dan ingin menerimamu apa adanya:)

Follow me on twitter
@jascikalf - @jsminee_

No comments:

Post a Comment

Blogger maniacs will leave the comment for inspirating the writer.